BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Protein dan lemak merupakan pembahasan yang amat penting dalam ilmu kimia. Dimana melalui makalah ini, saya berusaha memperjels lagi tentang hal-hal yang menyangkut protein dan lemak. Dalam makalah ini berbagai macam seluk-beluk yang dibahas sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Protein dan lemak merupakan pembahasan yang amat penting dalam ilmu kimia. Dimana melalui makalah ini, saya berusaha memperjels lagi tentang hal-hal yang menyangkut protein dan lemak. Dalam makalah ini berbagai macam seluk-beluk yang dibahas sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.
TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui secara mendetail tentang protein, dan lemak, serta peranannya dalam tubuh kita sekaligus fungsinya masing-masing.
MANFAAT
Mudah-mudahan setelah saya mempelajari materi karbohidrat, protein, dan lemak, saya lebih mudah dalam mengenali sifat-sifat monosakarida, diisakarida, dan yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
PROTEIN
Istilah protein barasal dari bahasa Yunani proteis, yang berarti “pertama”. Istilah itu pertama kali digunakan pada tahun 1838. Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting. Msalnya, semua enzim tumbuhan dan hewan merupakan protein. Bersama lipida dan tulang, protein membentuk rangka tubuh. Selain itu, protein juga membentuk otot, antibodi, hemoglobin dan berbagai hormon.
Protein merupakan polimer dari sekitar 20 asam ∝ - amino. Massa molekul relatifnya adalah sekitar 6.000 hingga beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N. beberapa protein mengandung unsur belerang (s). fosforus (p), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), dan iodin (I). pada akhir tahun 1800, unit protein terkecil yang berup asap ∝ -amino berhasil didefinisikan.
Secara struktur asam amino digambarkan sebagai berikut:
Karbon ∝ O
R – CH – C
NH2 OH
Asam amino berbeda dalam gugus alkoholnya
Asam Amino Sebagai Ion Dipolar
Asam amino memiliki sebuah gugus asam karboksilat dan gugs amino dalam sebuah molekul. Akibatnya suatu asam amino mengalami reaksi asam-basa untuk membentuk ion dipolar, yaitu suatu ion yang memiliki muatan positif dan negative. Ion dipolar memiliki sebuah muatan positif dan muatan negative sehingga muatan listrik netral. Ion dipolar bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam dan asam. Sifat itu disebabkan karena adanya muatan positif dan negative.
Klasifikasi Asam Amino Berdasarkan Rantai Samping
Berdasarkan rantai sampingannya, asam amino dibedakan menjadi 3 yaitu:
Asam amino netral
Asam amino netral dibedakan menjadi asam amino polar dan asam amino nonpolar.
Asam amino netral yang bersifat plar ada 6, yaitu asparagin, sistein, qlutamin, serin, trenoin dan tirosin. Kapolar ini terjadi karena rantai cabangnya mengandung gugus polar, misalnya –OH. Karena sifatnya yang polar, maka asam amino ini larut dalam air.
Asam amino netral nonpolar ada9 yaitu alanin, qlisin, isolevsin, levsin, metionin, fenilalanin, prolin, triptofan, dan valin. Empat dari Sembilan asam amino ini yaitu alanin, valin, levsin, dan isolevin memiliki rantai karbon.
Titik Isolistrik
Jika asam amino alanin dimasukkan dalam larutan asam (PH rndah) alanin berubah menjadi bermuatan positif (kation). Jika PH terus dinaikkan, kation akan berubah menjadi ion dipolar netral, dan akhirnya berubah menjadi bermuatan negative. Harga PH yang menyebabkan asam amino memiliki muatan listrik netral disebut titik isolistrik. Titik isolistrik untuk alanin adalah pada PH 6,0. Pemisah asam amino disebut elektroforesis.
Urutan Asam Amino dalam Peptida
Dua asam amino dapat membentuk dua peptide yang berlainan. Misalnya, glisin dan alanin dapat membentuk dua dipeptida dengan kependekan Gly-Ala dan Ala-Gly.
Dari glisin dari alanin dari alanin dari glisin
O O O O
H2NCH2C NHCHCOH dan H2NCHC NHCH2COH
CH3 CH3
Menurut perjanjian, sisa asam amino dengan gugus karboksil yang bebas ditulis de sebelah kanan dari rumus dab di sebut asam amini C – terminal. Adapunsisa asam amino dengan gugus ∝ - amino bebas yang ditulis di sebalah kiri disebut asam amino N – terminal.
Sifat-sifat protein
Protein sangat sukar dimurnikan karena terdapat dalam bentuk kompleks bersama dengan lemak, karbohidrat, dan campuran protein lainnya. Factor lain yang membuat sukar dimurnikan adalah protein sangat mudah rusak oleh panas, asam, basa, dan pelarut organic. Pada tahun 1940, protein mulai dapat dipisahkan dan dimurnikan sehingga para ahli kimia dapat mempelajari urutan asam amino dari protein.
Klarifikasi Protein
Protein sederhana merupakan protein yang terdiri atas amino tanpa ada gugus kimia lain, misalnya, enzim, robonuklease. Nmunprotein kompleks merupakan protein-protein yang mengandung gugus kimia lain yang disebut gugus prostetik protein kompleks lainnya adalah nucleoprotein, mukoprotein, dan lipoprotein.
Protein sirat adalah bentuk protein yang tidak dapat larut dalam air yang ditemukan dalam kulit, rambut, dan jaringan pengikat tulang.
Klasifikasi Protein Berdasarkan Fungsi Biologisya
Berdasarkan fungsi biologis, protein, transor, protein, nutrient (penyimpan), protein kontraktil, protein structure, protein pertahanan, dan protein pengatur. Enzim merupakan protein yang berfungsi sebagai kataisator brokimia. Hamper semua reaksi organic dapat di katalisis oleh enzim. Aktivitas enzim bergantung pada ketahanan struktur sekunder, tersier, dan kuarter. Suatu enzim merupakan protein elips yang sisa asam amino polarnya ada bagian luar sehingga dapat dipastikan larutan dalam cairan tubuh.
Protein transport merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau sel darah merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Protein natrium (penyimpan) adalah proteinyang berfungsi mengubah energi kimia menjadi energy gerak. Misalnya, aktin dan myosin yang berperan dalam system kontraksi otot rangka.
Protein struktur adalah protein yang berperan dalam kekuatan struktur biologi atau perlindungan. Misalnya, kalagen (banyak terdapat pada rambut, kuku, bulu burung), fibrion (komponen utama pada serat surat dan jarring laba-laba).
Protein pertahanan (antibody) adalah protein yang melindungi organisme terhadap serangan organisme lain (penyakit). Misalnya, imunoglobin atau anti bodi dapat menetralkan protein asing ilepaskan oleh bakteri dan virus.
LEMAK
Istilah lemak berasal dari kata Yunani, yitu lipos. Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan pelarut nonpolar, misalnya dietil eter dan ktoroform.
Struktur dan Tata Nama Lemak dan Minyak
Struktur lemak pada umumnya memiliki perbedaan yang tidk mencolok. Misalnya, lemak daging dengan minyak jagung merupakan trimester yang terbentuk dari triol qliseral dan asam karboksilat yang memiliki tiga rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa trimester itu disebut triasigliserol atau trigliserida tanpa memerhatikan senyawa itu diambil ari lemak atau minyak.
CH2OH HOOCR CH2 – Ooc – R
CHOH + HOOCR1 - 3OH CH – OOC – R1
Ch2OH HOOCR11 CH2 – OOC – R11
Gliserol asam lemak suatu triasilqliserol
Klasifikasi Lemak
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati biasanya disebut minyak, sdangkan lemak hewani basanya disebut lemak. Lemak dan minyak dapat juga dibedakan berdasarkan wujudnya pada suhu kamar. Lemak wujud padat dan minyak berwujud cair pada suhu kamar. Lemak hewani menngandung banyak sterol yang disebut kolesterol, sedangkan lemak nabati mengandung firosterol dan lebih banyak mengandung asam lemak dari hewan darat, seperti lemak sapi, lemak babi, lemak susu biasanya berwujud padat.
Sifat Fisik dan Kimia Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak memiliki sifat yang spesifik, yaitu memiliki gugus hidrokarbon hidrofob yang sangat banyak dan memiliki gugus hidrokarbon hidrofil yang sangat sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam larutan nonpolar. Minyak dan lemak terdiri atas berbagai macam trigliserida sehingga titik cairannya tidak tajam, tetapi merupakan suatu kisaran tertentu. Kekuatan ikatan antarradikal asam lemak mempengaruhi titik cairannya. Maka kuat ikatan antarmolekul makin banyak panas yang di perlukan untuk mencairkannya.
Contoh:
Asam butirat dengan C = 14 titik cair = -7,9oC
Asam sitrat dengan C = 18 titik cair = 64,5oC
Lemak atau minyak dapat bereaksi dengan NaOH dan KOH membentuk sabun. Akibatnya, reaksi antarlemak atau minyak dengan NaOH atau KOH disebut reaksi pebunan.
Kegunaan Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang enting untuk menjaga kesehatan dan sebagai sumber energi yang lebih efektif daripada karbohidrat dan protein. Dalam pengelolaan bahan pangan minyakdan lemak berfungsi sebagai pengantar panas, misalnya minyak goreng. Minyak goreng berfungsi sebagai pengantar panas, penambah gurih, dan penambah kalori bahan pangan. Mutu minyak goreng ditentukan oleh titik asapnya, yaitu suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolin yang dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
OH OH OH O
H – C – C – C – H H – C – CH = CH2 + 2H2O
H H H Akrolin Air
Gliserol
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara sederhana, penggolongan karbohidrat dapat ditulis:
Penggolongan karbohidrat dapat ditulis sebagai berikut:
Polisakarida (> 10 unit sakarida)
H2O
Karbohidrat Olisakarida (2-10 unit sakarida)
H2O
Monosakarida (satu unit sakarida)
Sifat monosakarida yaitu bersift optis aktif, oksidasi, dan reduksi.
Polisakarida adalah polinus yang terbentuk dari pengulangan monosakarida dengan ikatan glikosida.
Dalam kehidupan, fungsi protein sangat penting misalnya, semua tumbuhan dan hewan merupakan protein.
Protein transpor merupakan protein yang mengikat dan memindahkan molekul atau ion yang spesifik.
Protein pengatur adalah protein yang berfungsi mengatur aktivtas fisiologi.
Berdasarkan asalnya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati bisa disebut minyak, sedangkan lemak hewani bisa disebut lemak.
Kerusakan yang utama dari lemak dan minyak adalah timbulnya bau dan rasa tengik yang disebut proses ketengikan.
Shortening merupakan lemak padat yang memiliki sifat plastis dan kestabilan tertentu, umumnya berwarna putih sehingga disebut mentega putih.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.wartametika.com/2008/08/obatpanu
Nugrohadi Saprono, Martono. 2006. Kimia SMA/Ma kelas XII. Surakarta: Nrimakarya.
http;//id.wikepedia.org/wiki/karbohidrat
http;//id.wikepedia.org/wiki/lemak
http;//id.wikepedia.org/wiki/protein
http://www.wartametika.com/2008/08/obatpanu
Nugrohadi Saprono, Martono. 2006. Kimia SMA/Ma kelas XII. Surakarta: Nrimakarya.
http;//id.wikepedia.org/wiki/karbohidrat
http;//id.wikepedia.org/wiki/lemak
http;//id.wikepedia.org/wiki/protein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar